HEADLINE
1 2 3 4 5

Sabtu, 24 April 2010

(5,78%) 1.211 DARI 20.955 SISWA SMA-MA DI KALSEL MENGULANG UN 2010


Pengumuman hasil Ujian Nasional/Ujian Akhir Sekolah (UN/UAS) 2010 siswa SMA/MA akan diumumkan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari Senin 26 April 2010, dari penelusuran di internet yang bersumber dari : http://www.bipnewsroom.info didapat informasi : untuk Kalimantan Selatan dari jumlah peserta 20.955, lulus 19.744 (94.22%), mengulang 1.211 (5,78 %).Kalsel secara Nasional menduduki peringkat ke-10, setelah Bali, Jabar, Riau, Sumut, Lampung, Sulsel, Jambi, Sulut, dan Bengkulu.
Secar a Nasional diperoleh data persentasi kelulusan satuan pendidikan SMA dan MA dalam Ujian Nasional (UN) tahun 2010 mencapai 89,61 persen, yaitu dari jumlah seluruh peserta UN setingkat SMA/MA sebanyak 1.522.162 siswa, yang lulus (tidak mengulang) sebanyak 1.368.083 siswa (89,61 persen), sedangkan yang mengulang sebanyak 154.079 siswa (10,39 persen).
Jadi kalau dibandingkan nilai reratanya antara tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010, terjadi peningkatan. Tahun 2009 lalu adalah 7,25, sedangkan tahun 2010 nilai reratanya 7,29,” kata Mendiknas Mohammad Nuh saat jumpa pers hasil UN 2010 dan persentase siswa yang harus mengulang UN di Gedung Kemdiknas RI di Jakarta, Jum’at (23/4).
Menurutnya, berdasarkan data sementara di Kemdiknas, rerata nilai UN SMA Negeri mencapai 7,43, SMA swasta 7,17, sedangkan nilai rerata Madrasah Aliyah Negeri Negeri 7,25 dan MA swasta, 6,96. UN Ulangan tingkat SMA/MA, kata Mendiknas, akan dilaksanakan 10-14 Mei 210.
Nuh menjelaskan, dari jumlah siswa yang harus mengulang UN sebanyak 154.079 siswa, ada sebanyak 99.433 siswa (64,5 persen) yang hanya akan mengulang pada satu mata pelajaran saja (1 MP), sedangkan yang mengulang dua mata pelajaran (2 MP) ada sebanyak 25.277 siswa (16 persen), yang mengulang tiga mata pelajaran (3 MP) sebanyak 10.034 siswa (6,5 persen).
“Sedangkan yang harus mengulang UN pada empat mata pelajaran ada sebanyak 4.878 siswa atau 3,2 persen, yang mengulang lima mata pelajaran sebanyak 2.548 siswa atau 1,7 persen, dan yang mengulang enam mata pelajaran sebanyak 930 siswa atau 0,6 persen,” katanya.
Mendiknas menjelaskan bahwa ia menemukan satu hal yang menarik, yaitu ada sebanyak 10.979 siswa (7,1 persen) yang memperoleh nilai lebih dari 4,0, namun reratanya tidak cukup atau masih di bawah nilai 5,5. Syaratnya yang pas harusnya lebih besar dari nilai 5,5, tapi hanya karena satu mata pelajaran yang kurang, sehingga nilainya kurang dari nilai 4,0.
“Dengan melihat peta tersebut, besar kemungkinan sebanyak 64,5 persen yang harus mengulang satu mata pelajaran pada UN Ulangan nanti berpotensi besar bisa lulus, sehingga dengan demikian, maka tingkat kelulusan UN 2010 bisa mencapai 95-96 persen,” kata Mendiknas.
Berikut rinciannya kelulusan UN 2010 untuk seluruh provinsi yang mengikuti UN pada ujian utama : ( lihat tabel diatas )

Pada bagian lain Mendiknas mengingatkan siswa yang belum lulus untuk mempersiapkan diri menghadapi UN Ulangan pada 10–14 Mei 2010.
“Masih ada awaktu sekitar satu bulan, jadi siswa bisa lebih mempersiapkan diri lagi, sedangkan kepada para kepala dinas pendidikan dan guru/sekolah di seluruh Indonesia, saya sudah menginstruksikan untuk segera memberikan remediasi pengayaan, pelatihan atau pengulangan bagi siswa yang akan mengikuti UN ulangan,” katanya.
Ia mengatakan, terjadinya penurunan hasil UN 2010 di beberapa daerah, salah satu faktornya karena UN 2010 dilasanakan dengan pengawasan yang lebih ketat.
Tingkat Kejujuran
Mendiknas menyontohkan hasil UN 2010 yang paling menonjol yaitu di Provinsi Gorontalo. Pada tahun 2009 lalu, katanya, tingkat kelulusannya 90 persen lebih, namun hasil UN tahun ini hanya 53 persen.
“Namun Kepala Dinas Pendidikan Gorontalo mengatakan, berapapun turunnya tingkat kelulusan hasil UN, yang paling penting adalah tingkat kejujurannya. Artinya, dari Gorontalo ada contoh komitmen bahwa kejujuran menjadi nomor satu,” kata M. Nuh.
Mendiknas juga mengatakan, Balitbang Kemdiknas telah meminta sekolah-sekolah untuk membuka layanan konseling untuk memberikan layanan konsultasi kepada para siswa yang akan mengulang UN.
Menurutnya, sangat mungkin banyak siswa yang mempunyai beban psikologis dalam menghadapi UN Ulangan dan membutuhkan bantuan. Selain pihak sekolah, katanya, Kemdiknas juga telah meminta kalangan perguruan tinggi yang memiliki jurusan psikologis atau konseling untuk memberikan layanan konseling tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar