HEADLINE
1 2 3 4 5

Minggu, 01 Agustus 2010

Tugas Kelas XI

Tugas individu bulan Ramadhan:

Ketentuan :

1. Mengerjakan Soal yang sudah dibagikan/atau diambil dari Http://tumija.blogspot.com

2. Cara mengerjakan ada 2 yaitu :

a. Pertama : mengerjakan secara manual/tulis tangan atau diketik, dijawab sejumlah 10 soal(semua), waktu pengumpulan hari pertama setelah libur Hari Raya Idhul Fitri. (bila lewat batas waktu tidak diterima) .

b. Kedua : dikerjakan dengan multimedia: jawaban dikirim melalui email ke : tumijatmj@gmail.com, atau dijawab langsung lewat website : http://tumija.blogspot.com, pilih secara acak 5 soal dari 10 soal yg disediakan. Bila sudah menjawab melalui email atau website tidak perlu mengumpul jawaban secara manual.

c. Materi Pelajaran dapat di cari : http://tumija.wordpress.com atau sumber lain yg relefan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

  1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan !
  2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia !
  3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia !
  4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis !
  5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
  6. Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang pada umumnya !
  7. Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya !
  8. Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ?
  9. Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik !
  10. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang bernada militan, dapat men­ciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas !

111 komentar:

  1. 4.) 4 tahapan dalam sosialisasi politik yang d lakukan seorang anak menurut Easton dan Denis adlah:
    1.pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti orang tua anak dan polisi.
    2.perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang eksternal,yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    3.pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal,seperti parlemen,mahkamah agung,dan pemilu.
    4.perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang d sosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  2. 9)pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi polik adalah sangat erat hubunganya,karena sosialisasi politik merupakan suatu proser belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan d mediai(sarana komunikasi)oleh segala partisipasi dari pengalaman si individu yang menjalaninya.maka dari itu aktivitas komunikasi politik berfungsi pula sebagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas komukasi politik tersebut.

    BalasHapus
  3. mega permatasari,X1 ipa 19/04/2010 05:27:00 AM

    5.perbedaan:
    budaya politik toleransi:budaya politk yg pemikran'x berpusat pd mslh yg hrz d nilai,brsha mncri konsensus yg wjr dgn slalu membka pnt untk bkrja sma,skp netral.ex:ad'x krjasama para politisi dlm menyongsng pemilu.sdngkan
    budaya politk partisipan:lahan yg ideal bg tumbuh subur'x demokrasi krn ad'y harmonisasi hubungn warga negara dgn pmrnth.ex:semangat pra politisi dlm menyongsng pemilu.
    6.penggolongan budaya politk
    A)berdasarkan sikap yg d tunjukkan
    -budaya politik militan:budaya politik yg tdk memandang perbedaan sbg usha mencri alternatif yg trbaik ttp d pandang sbg usha jhat dn menantang.
    -budaya politik toleransi:budaya politk yg pemikran'x berpusat pd mslh yg hrz d nilai,brsha mncri konsensus yg wjr dgn slalu membka pnt untk bkrja sma,skp netral.
    B)berdasarkan sikap trhdp tradiri dn perubhan:
    -budaya politik yg memiliki skp mental absolut:memiliki nilai2 dn kprcyaan yang dianggp sll smpurna dn tdk dpt d ubh lg.
    -budaya politk yg memiliki skp mental akomodatif:budaya yg biasanya terbuka dn brsedia menerima ap sja yg d anggp berharga.
    C)berdasarkan orientari politikny:
    -budaya politik parokial:budaya politik yg paling rendah,yg d dlm x masyarakat tdk merasakan bhwa mrka adl waraga negara dr suatu negara,mereka lbh mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas.
    -budaya politik kaula:budaya politk yg lbh rendah satu derajat dr budaya politik partisipan.masyarakn dlm budaya in ttp memiliki pemahaman yg sma sbg warga negara dn memiliki pemahaman yg sma sbg warga negara dn memiliki perhatian trhdp sistem politik,ttp keterlibatan mereka dlm cra yg lbh pasif.
    -budaya politik partisipan:lahan yg ideal bg tumbuh suburny dem
    krasi krna adany harm
    nisasi hubungan warga negara dgn pmerintah.

    BalasHapus
  4. mega permatasari.X1 ipa 19/04/2010 05:43:00 AM

    8.krena masyarakt brnda militan it tdk memandang prbedaan sbg usaha mencri alternatif yg trbaik.ttpi d pndang sbg usha jhat dn menantang.jka trjadi krisis yg d cri adl kambing htamx,bkn d sbbkn olh peraturan yg slh dn mslh yg mempribadi sll sensitif dn membkr em0si.mka dr mengapa prnyataan umum dr slh stu pimpinan parpol brnada miltn dpt menciptakan ketegangan.

    BalasHapus
  5. guru guengopi soal dari sini nih

    BalasHapus
  6. chacha jintak (XI-IPS 2 SMA5 BPP)7/26/2011 06:05:00 AM

    1) budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelopmpok masyarakat,bangsa,negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
    setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga negara,nilai,informasi,kecakapan serta arah tujuan politik

    BalasHapus
  7. tes percobaan menjawab soal lewat online

    BalasHapus
  8. cokorda(XI-IA2)
    4.tahapan sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut easton dan denis adalah:

    1).pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti orang tua anak,dan polisi
    2).perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan yang eksternal,yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
    3).pengenalan melalui institusi-institusi politik yang impersonal,seperti kongres(parlemen),mahkamah agung,dan pemungutan suara(pemilu).
    4).perkembangan perbedaan antara institusi-institusi politik dan merekayang terlibat dalam aktifitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini

    BalasHapus
  9. akhmad hudani (XI IA 1)
    4 tahapan sosialisasi menurut aeston & dennis adalah:
    1. Pengenalan otoritas melalui individu
    2. Pengembangan & pambedaan otoritas intarnal & eksternal
    3. Pengenalan melalui intusi2 politik
    4. Pengembangan & pembadaan intusi2 politik & mereka terlibat dalam intusi ini

    BalasHapus
  10. cokorda (XI-IA2)

    5.prbedaan:
    -budaya politik toleransi dmna pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai berusaha mencari konsensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu utk bekerja sama.

    -budaya politik partisipan bentuk kultur dmana anggota2 masyarakat cenderung di orientasikan scara eksplisift terhadap sistem politik scra komprehensif dan terhdap struktur dan proses politik serta administratif (aspek input dan output sistem politik)

    BalasHapus
  11. M.Dede Ansyari (XI -IA- 1)
    4.) 4 (empat) tahapan dalam sosialisasi
    politik yang di lakukan seorang
    anak menurut Easton dan Denis
    adalah sebagai berikut :
    1.pengenalan otoritas melalui
    individu tertentu seperti orang tua anak dan polisi.
    2.perkembangan pembedaan antara
    otoritas internal dan
    eksternal,yaitu antara pejabat
    swasta dan pejabat pemerintah.
    3.pengenalan mengenai institusi - institusi politik yang
    impersonal,seperti ,mahkamah agung(MA),dan
    pemilu.
    4.perkembangan pembedaan antara
    institusi - institusi politik dan yang terlibat dalam aktivitas yang
    d sosialisasikan dengan institusi-
    institusi ini. tahapan dalam sosialisasi
    politik yang di lakukan seorang
    anak menurut Easton dan Denis
    adalah sebagai berikut :
    1.pengenalan otoritas melalui
    individu tertentu seperti orang tua anak dan polisi.
    2.perkembangan pembedaan antara
    otoritas internal dan
    eksternal,yaitu antara pejabat
    swasta dan pejabat pemerintah.
    3.pengenalan mengenai institusi - institusi politik yang
    impersonal,seperti ,mahkamah agung(MA),dan
    pemilu.
    4.perkembangan pembedaan antara
    institusi - institusi politik dan yang terlibat dalam aktivitas yang
    d sosialisasikan dengan institusi-
    institusi ini.

    BalasHapus
  12. 9)pandangan Hyman tentang
    hubungan antara sosialisasi
    politik dengan komunikasi
    polik sangat erat
    hubunganya, karena sosialisasi
    politik merupakan suatu proser belajar yang kontinu
    yang melibatkan belajar
    secara emosional maupun
    indoktrinasi politik yang
    nyata dan di mediai oleh sarana
    komunikasi dan segala partisipasi dari pengalaman si
    individu yang
    menjalaninya.maka dari itu
    aktivitas komunikasi politik
    berfungsi sebagai suatu
    proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik
    secara langsung maupun tidak
    langsung dalam aktivitas
    komukasi politik tersebut.9)pandangan Hyman tentang
    hubungan antara sosialisasi
    politik dengan komunikasi
    polik sangat erat
    hubunganya, karena sosialisasi
    politik merupakan suatu proser belajar yang kontinu
    yang melibatkan belajar
    secara emosional maupun
    indoktrinasi politik yang
    nyata dan di mediai oleh sarana
    komunikasi dan segala partisipasi dari pengalaman si
    individu yang
    menjalaninya.maka dari itu
    aktivitas komunikasi politik
    berfungsi sebagai suatu
    proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik
    secara langsung maupun tidak
    langsung dalam aktivitas
    komukasi politik tersebut.

    BalasHapus
  13. Artikel di atas milik
    M.Dede Ansyari (XI-IA-1)

    BalasHapus
  14. M.Dede Ansyari (XI-IA-1)
    5.prbedaan:
    -budaya politik toleransi
    dmna pemikirannya berpusat
    pada masalah atau ide yang
    harus dinilai berusaha mencari
    konsensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu
    utk bekerja sama. budaya politik partisipan
    bentuk kultur di mana
    anggota-anggota masyarakat
    cenderung di orientasikan
    scara eksplisift terhadap
    sistem politik scra komprehensif dan terhdap
    struktur dan proses politik
    serta administratif .

    BalasHapus
  15. M.Dede Ansyari (XI-IA-1)
    8. krena masyarakt brnda
    militan itu tidak memandang
    prbedaan sbg usaha mencari
    alternatif yg trbaik.tetapi d
    pndang sbg usha jahat dn
    menantang.jika trjadi krisis yg d cari adlh kambing htamx,bkn
    d sebabkan oleh peraturan yg salah
    dan mslh yg pribadi selalu
    sensitif dna membakar
    emosi. maka dari mengapa
    prnyataan umum dari salah satu pimpinan parpol brnada militan
    dapat menciptakan ketegangan.

    BalasHapus
  16. M.Dede ansyari (XI-IA-1)
    1) budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelopmpok masyarakat,bangsa, dan negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
    setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga negara.

    BalasHapus
  17. cokorda (XI-IA2)

    1.budaya politik adlah perwjudan nilai2politk yang di anut oleh sekelmpok masyarakat,bangsa,dan negara yg diykini sbagai pedoman dalam melaksanakn aktivitas2 politik negara.setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara mmiliki orientasi kehidupan dan aspek2 masing2,sperti pandangan sesma wrga negara.

    BalasHapus
  18. cokorda (XI-IA2)

    9.hbungan antara sosialisasi politik dgn komunikasi politik mnurut hyman adlah sngat erat hbungannya,krena sosialisasi politik mrupakan suatu proses belejar yg kontiniu yg melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan memadai (sarana komunikasi)olh segala partisipasi dri pengalaman si individu yg mengalaminya.komunikasi politik berfungsi pula sbagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yg terlibat baik secara lngsng maupun tidak lngsng dlm aktivitas komunikasi tersebut.

    BalasHapus
  19. cokorda(XI-IA2)

    8.msyarakat brnda militan d pndang sbagai usaha jahat dan menantang.jka trjadi krisis yg d cri adlh kambing htamx,bkn d sbbkn olh peraturan yg slh dan mslh yg mempribadi sll sensitif dan membkr emosi.mka dri mengapa prnyataan umum dri slh satu pimpinan parpol brnada militan dpt menciptakan ketegangan.

    BalasHapus
  20. adi chandra XIA-1
    menurut hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosianal (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya. yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosianal (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  21. adi chandra XIA-1
    9.menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana kumonikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  22. ineu wulandari XI-IA1
    1. Budaya politik adalah sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki masyarakat. budaya politik antar suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan karena setiap negara memiliki pengalaman yang berbeda, sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan dan menentukan sistem politik.

    2. unsur2 budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
    -budaya politik tradisional
    -budaya politik islam
    -budaya politik modern

    4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu,sprt orang tua,presiden dan polisi
    -perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal , yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
    -pengenalan mengenai institusi politik yang impersona, seperti kongres (perlemen),Mahkamah agung,dan pemungutan suara (pemilu)
    -perkembangan pembedaan antara situasi2 politik dan mereka yang terlibat dalam aktiftas yg disosialisasikan dgn institusu2 ini.

    5. politik toleransi pemikirannya berpusat pda masalah atau ide yg harus dinilai, berusaha mencari konsensus yg wajar dgn sll membuka pintu untk bekerja sama. sedangkan budaya politk partisipan adlh budaya politik yg ditandai dgn kesadaran politik yg tinngi.

    9. Hyman berpendapat bahwa hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik sangat erat,karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan d mediai(sarana komunikasi)oleh segala partisipasi dari pengalaman si individu yang menjalaninya.maka dari itu aktivitas komunikasi politik berfungsi pula sebagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas komukasi politik tersebut.

    BalasHapus
  23. adi chandra XIA-1
    2. Unsur2 budaya politik yg menonjol di indonesia adalah : - budaya politik tradisional
    - budaya politik islam
    - budaya politik modern

    BalasHapus
  24. Adi chandra XIA-1
    5. - politik toleransi pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yg harus dinilai, berusaha mencari konsensus yg wajar dgn selalu membuka pintu utk bekerja sama.
    - budaya politik partisipan adalah budaya politik yg ditandai dgn kesadaran politik yg tinggi.

    BalasHapus
  25. Adi chandra XIA-1
    4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti org tua anak, presiden dan polisi
    - perkembangan pembeda antara otoritas internal dan yg ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
    - pengenalan mengenai institusi2 politik yg impersional seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu)
    - perkembangan pembeda antara institusi2 politik dan mereka yg terlibat dalam aktifitas yg diasosialisasikan dgn institusi2 ini.seperti org tua anak, presiden dan polisi
    - perkembangan pembeda antara otoritas internal dan yg ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
    - pengenalan mengenai institusi2 politik yg impersional seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu)
    - perkembangan pembeda antara institusi2 politik dan mereka yg terlibat dalam aktifitas yg diasosialisasikan dgn institusi2 ini.

    BalasHapus
  26. adi chandra XIA-1
    1. Budaya politik adalah sistem dan keyakinan yg dimiliki masyarakat.
    Budaya politik antar suatu negara dgn negara yg lain memiliki suatu perbedaan karena setiap negara memiliki pengalaman yg berbeda, sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politik ikut berperan dan menentukan sistem politik.

    BalasHapus
  27. AGUNG SUBEKTI (XI-IA.2)

    2. unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di indonesia antara lain :
    -budaya politik tradisional
    -budaya politik islam
    -budaya politik modern

    5. politik toleransi pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsensus yang wajar dengan selalu membuka pintu untuk bekerja sama. sedangkan budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang tinngi.

    9.menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana kumonikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  28. SITI WAMRIAH (XI.IA.2)

    1. Budaya politik adalah sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki masyarakat. budaya politik antar suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan karena setiap negara memiliki pengalaman yang berbeda, sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan dan menentukan sistem politik.

    2. unsur2 budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
    -budaya politik tradisional
    -budaya politik islam
    -budaya politik modern

    4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti org tua anak, presiden dan polisi
    - perkembangan pembeda antara otoritas internal dan yg ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
    - pengenalan mengenai institusi2 politik yg impersional seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu)
    - perkembangan pembeda antara institusi2 politik dan mereka yg terlibat dalam aktifitas yg diasosialisasikan dgn institusi2 ini.seperti org tua anak, presiden dan polisi
    - perkembangan pembeda antara otoritas internal dan yg ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
    - pengenalan mengenai institusi2 politik yg impersional seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu)
    - perkembangan pembeda antara institusi2 politik dan mereka yg terlibat dalam aktifitas yg diasosialisasikan dgn institusi2 ini.

    9.menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana kumonikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10. Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  29. AGUNG SUBEKTI (XI-IA.2)

    4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu,seperti orang tua,presiden dan polisi
    -perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal , yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
    -pengenalan mengenai institusi politik yang impersona, seperti kongres (perlemen),Mahkamah agung,dan pemungutan suara (pemilu)
    -perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktifitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    10. masyarakat bernada militan di pandang sebagai usaha jahat dan menantang.jika terjadi krisis yang di cari adalah kambing hitamnya,bukan di sebabkan oleh peraturan yang salah dan masalah yang mempribadi selalu sensitif dan membakar emosi.maka dari itu mengapa pernyataan umum dari salah satu pimpinan parpol bernada militan dapat menciptakan ketegangan.

    BalasHapus
  30. LIMAN CHAMID (XI.IA-2)

    1. Budaya politik adalah sistem dan keyakinan yg dimiliki masyarakat.
    Budaya politik antar suatu negara dgn negara yg lain memiliki suatu perbedaan karena setiap negara memiliki pengalaman yg berbeda, sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politik ikut berperan dan menentukan sistem politik.

    5. politik toleransi pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsensus yang wajar dengan selalu membuka pintu untuk bekerja sama. sedangkan budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang tinngi.

    7. Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
    a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
    Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
    b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
    Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
    c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
    Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
    • Budaya Politik Parokial
    • Budaya Politik Kaula atau Subjek
    • Budaya Politik Partisipan
    Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
    • Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
    • Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
    • Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)

    9. Hyman berpendapat bahwa hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik sangat erat,karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan d mediai(sarana komunikasi)oleh segala partisipasi dari pengalaman si individu yang menjalaninya.maka dari itu aktivitas komunikasi politik berfungsi pula sebagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas komukasi politik tersebut.

    10. Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  31. PERO CHARISWAN XI.IA.2

    1.budaya politik adlah perwjudan nilai2politk yang di anut oleh sekelmpok masyarakat,bangsa,dan negara yg diykini sbagai pedoman dalam melaksanakn aktivitas2 politik negara.setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara mmiliki orientasi kehidupan dan aspek2 masing2,sperti pandangan sesma wrga negara.

    2. unsur-unsur budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
    -budaya politik tradisional
    -budaya politik islam
    -budaya politik modern

    4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu,seperti orang tua,presiden dan polisi
    -perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal , yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
    -pengenalan mengenai institusi politik yang impersona, seperti kongres (perlemen),Mahkamah agung,dan pemungutan suara (pemilu)
    -perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktifitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    5. - politik toleransi pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yg harus dinilai, berusaha mencari konsensus yg wajar dgn selalu membuka pintu utk bekerja sama.
    - budaya politik partisipan adalah budaya politik yg ditandai dgn kesadaran politik yg tinggi.

    9.menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana kumonikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  32. Mia Tasmiyati :KLS.XI.IA.1
    2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
    a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
    • Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
    • Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
    • Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
    b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
    • Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
    • Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
    c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

    BalasHapus
  33. Mia Tasmiyati :KLS.XI.IA.1
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  34. Mia Tasmiyati :KLS.XI.IA.1
    7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
    a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
    Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
    b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
    Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
    c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
    Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
    • Budaya Politik Parokial
    • Budaya Politik Kaula atau Subjek
    • Budaya Politik Partisipan
    Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
    • Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
    • Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
    • Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)

    BalasHapus
  35. Mia Tasmiyati :KLS.XI.IA.1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  36. Maya Lisnawati :KLS.XI.IA.1
    2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
    a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
    • Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
    • Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
    • Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
    b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
    • Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
    • Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
    c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

    BalasHapus
  37. Maya Lisnawati :KLS.XI.IA.1
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  38. Maya Lisnawati :KLS.XI.IA.1
    7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
    a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
    Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
    b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
    Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
    c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
    Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
    • Budaya Politik Parokial
    • Budaya Politik Kaula atau Subjek
    • Budaya Politik Partisipan
    Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
    • Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
    • Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
    • Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)

    BalasHapus
  39. Maya Lisnawati :KLS.XI.IA.1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  40. Desti Nurul Bashirah :KLS.XI.IA.1
    2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
    a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
    • Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
    • Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
    • Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
    b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
    • Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
    • Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
    c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

    BalasHapus
  41. Desti Nurul Bashirah :KLS.XI.IA.1
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  42. Desti Nurul Bashirah :KLS.XI.IA.1
    7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
    a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
    Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
    b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
    Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
    c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
    Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
    • Budaya Politik Parokial
    • Budaya Politik Kaula atau Subjek
    • Budaya Politik Partisipan
    Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
    • Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
    • Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
    • Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)

    BalasHapus
  43. Desti Nurul Bashirah :KLS.XI.IA.1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  44. Sri Mumpuni :KLS.XI.IA.1
    2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
    a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
    • Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
    • Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
    • Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
    b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
    • Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
    • Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
    c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

    BalasHapus
  45. Sri Mumpuni :KLS.XI.IA.1
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  46. Sri Mumpuni :KLS.XI.IA.1
    7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
    a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
    Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
    b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
    Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
    c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
    Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
    • Budaya Politik Parokial
    • Budaya Politik Kaula atau Subjek
    • Budaya Politik Partisipan
    Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
    • Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
    • Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
    • Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)

    BalasHapus
  47. Sri Mumpuni :KLS.XI.IA.1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  48. Bekti Setio Rini :KLS.XI.IA.2
    2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
    a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
    • Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
    • Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
    • Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
    b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
    • Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
    • Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
    c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  49. Bekti Setio Rini :KLS.XI.IA.2
    7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
    a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
    Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
    b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
    Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
    • Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
    c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
    Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
    • Budaya Politik Parokial
    • Budaya Politik Kaula atau Subjek
    • Budaya Politik Partisipan
    Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
    • Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
    • Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
    • Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)

    BalasHapus
  50. Bekti Setio Rini :KLS.XI.IA.2
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  51. arini nur indah sari :XI.IA.2
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  52. arini nur indah sari:XI.IA.2
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.

    BalasHapus
  53. arini nur indah sari:XI.IA.2
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  54. one safitri:XI.IA.2
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  55. one safitri:XI.IA.2
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  56. yeni suheni:XI.IA.2
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  57. yeni suheni:XI.IA.2
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.

    BalasHapus
  58. yeni suheni:XI.IA.2
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  59. puji rahayu:XI.IA.2
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  60. puji rahayu:XI.IA.2
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.

    BalasHapus
  61. puji rahayu:XI.IA.2
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  62. devia kristiasari:XI.IA.2
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  63. devia kristiasari:XI.IA.2
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  64. eflina ambarwati:XI.IA.2
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  65. eflina ambarwati:XI.IA.2
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.

    BalasHapus
  66. eflina ambarwati:XI.IA.2
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  67. norcahya andriyani:XI.IA.1
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  68. norcahya andriyani:XI.IA.1
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.

    BalasHapus
  69. norcahya andriyani:XI.IA.1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  70. selamet adi wibowo:XI.IA.2
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  71. slamet adi wibowo:XI.IA.2
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.

    BalasHapus
  72. slamet adi wibowo:XI.IA.2
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  73. helda wahyuni:XI.IA.1
    2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
    a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
    • Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
    • Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
    • Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
    b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
    • Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
    • Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
    c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

    BalasHapus
  74. muhammad fauzi:XI.IA.1
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  75. helda wahyuni:XI.IA.1
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  76. helda wahyuni:XI.IA.1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
    mammals are the class of vertebrate animals primarily characterized by the presence of mammary glands, which in females produce milk as a food source of his son; the hair, and body are endothermic or "warm blooded". Brain regulates the circulatory system, including the heart which bears four. Mammal genus comprises more than 5,000, scattered in 425 families and up to 46 orders, although this depends on the scientific classification used.

    BalasHapus
  77. muhammad fauzi:XI.IA.1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  78. helda wahyuni:XI.IA.1
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.

    BalasHapus
  79. muhammad fauzi:XI.IA.1
    2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
    a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
    • Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
    • Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
    • Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
    b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
    • Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
    • Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
    c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

    BalasHapus
  80. bimo aji nugroho:XI.IA.1
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.

    BalasHapus
  81. bimo aji nugroho:XI.IA.1
    2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
    a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
    • Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
    • Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
    • Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
    b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
    • Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
    • Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
    c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

    BalasHapus
  82. muhammad fauzi:XI.IA.1
    1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.

    BalasHapus
  83. bimo aji nugroho:XI.IA.1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  84. bimo aji nugroho:XI.IA.1
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  85. lia nindi astuti:XI.IA.2
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.

    BalasHapus
  86. lia nindi astuti:XI.IA.2
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.

    BalasHapus
  87. lia nindi astuti:XI.IA.2
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  88. Eka Puspita Sari:XI.IA.1
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
    Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.

    BalasHapus
  89. Nama : FITRI KHOTIMAH
    Kelas : XI-IA2
    Tugas : PENDIDIKKAN KEWARGANEGARAAN

    1)Budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelopmpok masyarakat,bangsa,negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
    setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga negara,nilai,informasi,kecakapan serta arah tujuan politik.
    2)unsur2 budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
    -budaya politik tradisional
    -budaya politik islam
    -budaya politik modern.
    4.) 4 tahapan dalam sosialisasi politik yang d lakukan seorang anak menurut Easton dan Denis adlah:
    1.pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti orang tua anak dan polisi.
    2.perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang eksternal,yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    3.pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal,seperti parlemen,mahkamah agung,dan pemilu.
    4.perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang d sosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
    5) Perbedaan:
    budaya politik toleransi:budaya politk yg pemikran'x berpusat pd mslh yg hrz d nilai,brsha mncri konsensus yg wjr dgn slalu membka pnt untk bkrja sma,skp netral.Contohnya:ad'x krjasama para politisi dlm menyongsng pemilu.sdngkan
    budaya politk partisipan:lahan yg ideal bg tumbuh subur'x demokrasi krn ad'y harmonisasi hubungn warga negara dgn pmrnth.Contohnya:semangat pra politisi dlm menyongsng pemilu.
    9.Hubungan antara sosialisasi politik dgn komunikasi politik mnurut hyman adlah sngat erat hbungannya,krena sosialisasi politik mrupakan suatu proses belejar yg kontiniu yg melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan memadai (sarana komunikasi)olh segala partisipasi dri pengalaman si individu yg mengalaminya.komunikasi politik berfungsi pula sbagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yg terlibat baik secara lngsng maupun tidak lngsng dlm aktivitas komunikasi tersebut.

    BalasHapus
  90. AKHMAD HUDANI XI IA 1
    1)Budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelopmpok masyarakat,bangsa,negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
    setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga

    BalasHapus
  91. akhmad hudani xi ia 1
    9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.

    BalasHapus
  92. 2)unsur2 budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
    -budaya politik tradisional
    -budaya politik islam
    -budaya politik modern.

    BalasHapus
  93. artikel di atas AKHMAD HUDANI XI IA 1

    BalasHapus
  94. AKHMAD HUDANI XI IA 1
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.

    BalasHapus
  95. AKHMAD HUDANI XI IA 1
    10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.

    BalasHapus
  96. Halifah (XI-IA-1)
    4.) 4 tahapan dalam
    sosialisasi politik yang
    d lakukan seorang
    anak menurut Easton
    dan Denis adlah:
    1.pengenalan otoritas melalui individu
    tertentu seperti orang
    tua anak dan polisi.
    2.perkembangan
    pembedaan antara
    otoritas internal dan yang eksternal.
    3.pengenalan mengenai
    institusi-institusi politik yang
    impersonal,seperti
    parlemen,mahkamah
    agung,dan pemilu.
    4.perkembangan
    pembedaan antara institusi-institusi
    politik .

    BalasHapus
  97. RIKI N.B
    XI IA2

    JAWABAN NO.4
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.


    5) Perbedaan:
    budaya politik toleransi:budaya politk yg pemikran'x berpusat pd mslh yg hrz d nilai,brsha mncri konsensus yg wjr dgn slalu membka pnt untk bkrja sma,skp netral.Contohnya:ad'x krjasama para politisi dlm menyongsng pemilu.sdngkan
    budaya politk partisipan:lahan yg ideal bg tumbuh subur'x demokrasi krn ad'y harmonisasi hubungn warga negara dgn pmrnth.Contohnya:semangat pra politisi dlm menyongsng pemilu.

    BalasHapus
  98. DARI RIKI N.B
    XI IA2

    JAWABAN NO.9
    Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.


    JAWABAN NO.10
    Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama

    BalasHapus
  99. DARI RIKI N.B
    XI IA2


    JAWABAN NO.1
    Budaya politik adalah suatu perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh segolongan masyarakat,bangsa,negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
    setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga negara,nilai,informasi,kecakapan serta arah tujuan politik.

    BalasHapus
  100. Tri Utami Atmawati Kls IX IA 2.
    1). Yang dimaksud dgn budaya politik adalah sistem nilai dan keyakinan bersama suatu masyarakat yg memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. budaya politik antara satu negara dgn negara lain memiliki perbedaan karena setiap negara memiliki prinsip dan pemikiran politik masing masing.
    3). birokrasi sangat berpengaruh terhadap budaya politik di indonesia begitu pula sebaliknya budaya politik mempengaruhi "gaya" dari para birokrat publik dalam menjalankan fungsinya dan kegiatan birokrasinya.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas y

    BalasHapus
  101. Tri Utami Atmawati Kls XI IA 2.
    1). Yang dimaksud dgn budaya politik adalah sistem nilai dan keyakinan bersama suatu masyarakat yg memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. budaya politik antara satu negara dgn negara lain memiliki perbedaan karena setiap negara memiliki prinsip dan pemikiran politik masing masing.
    3). birokrasi sangat berpengaruh terhadap budaya politik di indonesia begitu pula sebaliknya budaya politik mempengaruhi "gaya" dari para birokrat publik dalam menjalankan fungsinya dan kegiatan birokrasinya.
    4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
    a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
    b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
    c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
    d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas y

    BalasHapus
  102. Tri Utami Atmawati, Kls XI IA 2
    6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
    Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
    7). Hubungan sistem politik dengan budaya politik di indonesia terlihat saat budaya politik semakin berkembang maka keterlibatan masyarakat secara aktif di dalam sistem politik akan semakin besar. karena dalam sistem politik itu sendiri masyarakat berperan memberikan masukan dan umpan balik bagi para pembuat kebijakan.

    BalasHapus
  103. nggak ada yang jawab no 5 ya? :(

    BalasHapus
  104. SMAN 1 PELABUHANRATU, X1 IPA 4
    8.krena masyarakt brnda militan it tdk memandang prbedaan sbg usaha mencri alternatif yg trbaik.ttpi d pndang sbg usha jhat dn menantang.jka trjadi krisis yg d cri adl kambing htamx,bkn d sbbkn olh peraturan yg slh dn mslh yg mempribadi sll sensitif dn membkr em0si.mka dr mengapa prnyataan umum dr slh stu pimpinan parpol brnada miltn dpt menciptakan ketegangan.

    BalasHapus
  105. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  106. Sama nih kaya tugas yang diberikan guru pkn ku..

    BalasHapus
  107. sama juga kayak tugas PKN yg dikasih BU'WIJI wkwkwkw

    BalasHapus
  108. no 3.
    Birokrasi mempunyai peran dalam sosialisasi politik kepada masyarakat. Misal seperti iklan layanan masyarakat : Sosialisasi pemilu , informasi pembuatan SIM, sosialisasi pembuatan KTP elektrik. Dengan adanya sosialisasi seperti ini diharapkan semakin memudahkan masyarakat dan diharapkan masyarakat tidak memiliki budaya politik yg apatis tapi turut berpartisipasi dalam proses politik.
    Budaya politik sangat mempengaruhi ‘gaya’ dari para birokrat publik dalam menjalankan fungsinya. Budaya menentukan definisi posisi seorang birokrat terhadap konsumen publiknya. Apakah posisi mereka sebagai ‘pelayan’ atau ‘yang dilayani’, di antaranya dapat kita telusuri dalam konteks budaya politik ini. Budaya politik ini mempengaruhi para pejabat public dalam melakukan kegiatan birokrasi mereka. Selain itu, dari sisi warganegara, budaya politik pun turut memainkan peran dalam menentukan posisi mereka tatkala berhadapan dengan lembaga-lembaga politik di Negara mereka

    BalasHapus
  109. Mari menginap di Hotel Prama Sanur Beach yang keren dan luar biasa ini, anda tidak akan rugi

    BalasHapus