Tugas individu bulan Ramadhan:
Ketentuan :
1. Mengerjakan Soal yang sudah dibagikan/atau diambil dari Http://tumija.blogspot.com
2. Cara mengerjakan ada 2 yaitu :
a. Pertama : mengerjakan secara manual/tulis tangan atau diketik, dijawab sejumlah 10 soal(semua), waktu pengumpulan hari pertama setelah libur Hari Raya Idhul Fitri. (bila lewat batas waktu tidak diterima) .
b. Kedua : dikerjakan dengan multimedia: jawaban dikirim melalui email ke : tumijatmj@gmail.com, atau dijawab langsung lewat website : http://tumija.blogspot.com, pilih secara acak 5 soal dari 10 soal yg disediakan. Bila sudah menjawab melalui email atau website tidak perlu mengumpul jawaban secara manual.
c. Materi Pelajaran dapat di cari : http://tumija.wordpress.com atau sumber lain yg relefan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
- Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan !
- Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia !
- Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia !
- Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis !
- Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
- Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang pada umumnya !
- Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya !
- Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ?
- Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik !
- Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang bernada militan, dapat menciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas !
4.) 4 tahapan dalam sosialisasi politik yang d lakukan seorang anak menurut Easton dan Denis adlah:
BalasHapus1.pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti orang tua anak dan polisi.
2.perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang eksternal,yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
3.pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal,seperti parlemen,mahkamah agung,dan pemilu.
4.perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang d sosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
9)pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi polik adalah sangat erat hubunganya,karena sosialisasi politik merupakan suatu proser belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan d mediai(sarana komunikasi)oleh segala partisipasi dari pengalaman si individu yang menjalaninya.maka dari itu aktivitas komunikasi politik berfungsi pula sebagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas komukasi politik tersebut.
BalasHapus5.perbedaan:
BalasHapusbudaya politik toleransi:budaya politk yg pemikran'x berpusat pd mslh yg hrz d nilai,brsha mncri konsensus yg wjr dgn slalu membka pnt untk bkrja sma,skp netral.ex:ad'x krjasama para politisi dlm menyongsng pemilu.sdngkan
budaya politk partisipan:lahan yg ideal bg tumbuh subur'x demokrasi krn ad'y harmonisasi hubungn warga negara dgn pmrnth.ex:semangat pra politisi dlm menyongsng pemilu.
6.penggolongan budaya politk
A)berdasarkan sikap yg d tunjukkan
-budaya politik militan:budaya politik yg tdk memandang perbedaan sbg usha mencri alternatif yg trbaik ttp d pandang sbg usha jhat dn menantang.
-budaya politik toleransi:budaya politk yg pemikran'x berpusat pd mslh yg hrz d nilai,brsha mncri konsensus yg wjr dgn slalu membka pnt untk bkrja sma,skp netral.
B)berdasarkan sikap trhdp tradiri dn perubhan:
-budaya politik yg memiliki skp mental absolut:memiliki nilai2 dn kprcyaan yang dianggp sll smpurna dn tdk dpt d ubh lg.
-budaya politk yg memiliki skp mental akomodatif:budaya yg biasanya terbuka dn brsedia menerima ap sja yg d anggp berharga.
C)berdasarkan orientari politikny:
-budaya politik parokial:budaya politik yg paling rendah,yg d dlm x masyarakat tdk merasakan bhwa mrka adl waraga negara dr suatu negara,mereka lbh mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas.
-budaya politik kaula:budaya politk yg lbh rendah satu derajat dr budaya politik partisipan.masyarakn dlm budaya in ttp memiliki pemahaman yg sma sbg warga negara dn memiliki pemahaman yg sma sbg warga negara dn memiliki perhatian trhdp sistem politik,ttp keterlibatan mereka dlm cra yg lbh pasif.
-budaya politik partisipan:lahan yg ideal bg tumbuh suburny dem
krasi krna adany harm
nisasi hubungan warga negara dgn pmerintah.
8.krena masyarakt brnda militan it tdk memandang prbedaan sbg usaha mencri alternatif yg trbaik.ttpi d pndang sbg usha jhat dn menantang.jka trjadi krisis yg d cri adl kambing htamx,bkn d sbbkn olh peraturan yg slh dn mslh yg mempribadi sll sensitif dn membkr em0si.mka dr mengapa prnyataan umum dr slh stu pimpinan parpol brnada miltn dpt menciptakan ketegangan.
BalasHapusguru guengopi soal dari sini nih
BalasHapussama guruku juga ngopy.. haahaa
Hapussama cuy wkwkwkw
Hapus1) budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelopmpok masyarakat,bangsa,negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
BalasHapussetiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga negara,nilai,informasi,kecakapan serta arah tujuan politik
tes percobaan menjawab soal lewat online
BalasHapuscokorda(XI-IA2)
BalasHapus4.tahapan sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut easton dan denis adalah:
1).pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti orang tua anak,dan polisi
2).perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan yang eksternal,yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
3).pengenalan melalui institusi-institusi politik yang impersonal,seperti kongres(parlemen),mahkamah agung,dan pemungutan suara(pemilu).
4).perkembangan perbedaan antara institusi-institusi politik dan merekayang terlibat dalam aktifitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini
akhmad hudani (XI IA 1)
BalasHapus4 tahapan sosialisasi menurut aeston & dennis adalah:
1. Pengenalan otoritas melalui individu
2. Pengembangan & pambedaan otoritas intarnal & eksternal
3. Pengenalan melalui intusi2 politik
4. Pengembangan & pembadaan intusi2 politik & mereka terlibat dalam intusi ini
cokorda (XI-IA2)
BalasHapus5.prbedaan:
-budaya politik toleransi dmna pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai berusaha mencari konsensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu utk bekerja sama.
-budaya politik partisipan bentuk kultur dmana anggota2 masyarakat cenderung di orientasikan scara eksplisift terhadap sistem politik scra komprehensif dan terhdap struktur dan proses politik serta administratif (aspek input dan output sistem politik)
M.Dede Ansyari (XI -IA- 1)
BalasHapus4.) 4 (empat) tahapan dalam sosialisasi
politik yang di lakukan seorang
anak menurut Easton dan Denis
adalah sebagai berikut :
1.pengenalan otoritas melalui
individu tertentu seperti orang tua anak dan polisi.
2.perkembangan pembedaan antara
otoritas internal dan
eksternal,yaitu antara pejabat
swasta dan pejabat pemerintah.
3.pengenalan mengenai institusi - institusi politik yang
impersonal,seperti ,mahkamah agung(MA),dan
pemilu.
4.perkembangan pembedaan antara
institusi - institusi politik dan yang terlibat dalam aktivitas yang
d sosialisasikan dengan institusi-
institusi ini. tahapan dalam sosialisasi
politik yang di lakukan seorang
anak menurut Easton dan Denis
adalah sebagai berikut :
1.pengenalan otoritas melalui
individu tertentu seperti orang tua anak dan polisi.
2.perkembangan pembedaan antara
otoritas internal dan
eksternal,yaitu antara pejabat
swasta dan pejabat pemerintah.
3.pengenalan mengenai institusi - institusi politik yang
impersonal,seperti ,mahkamah agung(MA),dan
pemilu.
4.perkembangan pembedaan antara
institusi - institusi politik dan yang terlibat dalam aktivitas yang
d sosialisasikan dengan institusi-
institusi ini.
9)pandangan Hyman tentang
BalasHapushubungan antara sosialisasi
politik dengan komunikasi
polik sangat erat
hubunganya, karena sosialisasi
politik merupakan suatu proser belajar yang kontinu
yang melibatkan belajar
secara emosional maupun
indoktrinasi politik yang
nyata dan di mediai oleh sarana
komunikasi dan segala partisipasi dari pengalaman si
individu yang
menjalaninya.maka dari itu
aktivitas komunikasi politik
berfungsi sebagai suatu
proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik
secara langsung maupun tidak
langsung dalam aktivitas
komukasi politik tersebut.9)pandangan Hyman tentang
hubungan antara sosialisasi
politik dengan komunikasi
polik sangat erat
hubunganya, karena sosialisasi
politik merupakan suatu proser belajar yang kontinu
yang melibatkan belajar
secara emosional maupun
indoktrinasi politik yang
nyata dan di mediai oleh sarana
komunikasi dan segala partisipasi dari pengalaman si
individu yang
menjalaninya.maka dari itu
aktivitas komunikasi politik
berfungsi sebagai suatu
proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik
secara langsung maupun tidak
langsung dalam aktivitas
komukasi politik tersebut.
Artikel di atas milik
BalasHapusM.Dede Ansyari (XI-IA-1)
M.Dede Ansyari (XI-IA-1)
BalasHapus5.prbedaan:
-budaya politik toleransi
dmna pemikirannya berpusat
pada masalah atau ide yang
harus dinilai berusaha mencari
konsensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu
utk bekerja sama. budaya politik partisipan
bentuk kultur di mana
anggota-anggota masyarakat
cenderung di orientasikan
scara eksplisift terhadap
sistem politik scra komprehensif dan terhdap
struktur dan proses politik
serta administratif .
M.Dede Ansyari (XI-IA-1)
BalasHapus8. krena masyarakt brnda
militan itu tidak memandang
prbedaan sbg usaha mencari
alternatif yg trbaik.tetapi d
pndang sbg usha jahat dn
menantang.jika trjadi krisis yg d cari adlh kambing htamx,bkn
d sebabkan oleh peraturan yg salah
dan mslh yg pribadi selalu
sensitif dna membakar
emosi. maka dari mengapa
prnyataan umum dari salah satu pimpinan parpol brnada militan
dapat menciptakan ketegangan.
M.Dede ansyari (XI-IA-1)
BalasHapus1) budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelopmpok masyarakat,bangsa, dan negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga negara.
cokorda (XI-IA2)
BalasHapus1.budaya politik adlah perwjudan nilai2politk yang di anut oleh sekelmpok masyarakat,bangsa,dan negara yg diykini sbagai pedoman dalam melaksanakn aktivitas2 politik negara.setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara mmiliki orientasi kehidupan dan aspek2 masing2,sperti pandangan sesma wrga negara.
cokorda (XI-IA2)
BalasHapus9.hbungan antara sosialisasi politik dgn komunikasi politik mnurut hyman adlah sngat erat hbungannya,krena sosialisasi politik mrupakan suatu proses belejar yg kontiniu yg melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan memadai (sarana komunikasi)olh segala partisipasi dri pengalaman si individu yg mengalaminya.komunikasi politik berfungsi pula sbagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yg terlibat baik secara lngsng maupun tidak lngsng dlm aktivitas komunikasi tersebut.
cokorda(XI-IA2)
BalasHapus8.msyarakat brnda militan d pndang sbagai usaha jahat dan menantang.jka trjadi krisis yg d cri adlh kambing htamx,bkn d sbbkn olh peraturan yg slh dan mslh yg mempribadi sll sensitif dan membkr emosi.mka dri mengapa prnyataan umum dri slh satu pimpinan parpol brnada militan dpt menciptakan ketegangan.
adi chandra XIA-1
BalasHapusmenurut hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosianal (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya. yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosianal (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
adi chandra XIA-1
BalasHapus9.menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana kumonikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
ineu wulandari XI-IA1
BalasHapus1. Budaya politik adalah sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki masyarakat. budaya politik antar suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan karena setiap negara memiliki pengalaman yang berbeda, sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan dan menentukan sistem politik.
2. unsur2 budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
-budaya politik tradisional
-budaya politik islam
-budaya politik modern
4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu,sprt orang tua,presiden dan polisi
-perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal , yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
-pengenalan mengenai institusi politik yang impersona, seperti kongres (perlemen),Mahkamah agung,dan pemungutan suara (pemilu)
-perkembangan pembedaan antara situasi2 politik dan mereka yang terlibat dalam aktiftas yg disosialisasikan dgn institusu2 ini.
5. politik toleransi pemikirannya berpusat pda masalah atau ide yg harus dinilai, berusaha mencari konsensus yg wajar dgn sll membuka pintu untk bekerja sama. sedangkan budaya politk partisipan adlh budaya politik yg ditandai dgn kesadaran politik yg tinngi.
9. Hyman berpendapat bahwa hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik sangat erat,karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan d mediai(sarana komunikasi)oleh segala partisipasi dari pengalaman si individu yang menjalaninya.maka dari itu aktivitas komunikasi politik berfungsi pula sebagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas komukasi politik tersebut.
adi chandra XIA-1
BalasHapus2. Unsur2 budaya politik yg menonjol di indonesia adalah : - budaya politik tradisional
- budaya politik islam
- budaya politik modern
Adi chandra XIA-1
BalasHapus5. - politik toleransi pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yg harus dinilai, berusaha mencari konsensus yg wajar dgn selalu membuka pintu utk bekerja sama.
- budaya politik partisipan adalah budaya politik yg ditandai dgn kesadaran politik yg tinggi.
Adi chandra XIA-1
BalasHapus4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti org tua anak, presiden dan polisi
- perkembangan pembeda antara otoritas internal dan yg ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
- pengenalan mengenai institusi2 politik yg impersional seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu)
- perkembangan pembeda antara institusi2 politik dan mereka yg terlibat dalam aktifitas yg diasosialisasikan dgn institusi2 ini.seperti org tua anak, presiden dan polisi
- perkembangan pembeda antara otoritas internal dan yg ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
- pengenalan mengenai institusi2 politik yg impersional seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu)
- perkembangan pembeda antara institusi2 politik dan mereka yg terlibat dalam aktifitas yg diasosialisasikan dgn institusi2 ini.
adi chandra XIA-1
BalasHapus1. Budaya politik adalah sistem dan keyakinan yg dimiliki masyarakat.
Budaya politik antar suatu negara dgn negara yg lain memiliki suatu perbedaan karena setiap negara memiliki pengalaman yg berbeda, sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politik ikut berperan dan menentukan sistem politik.
AGUNG SUBEKTI (XI-IA.2)
BalasHapus2. unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di indonesia antara lain :
-budaya politik tradisional
-budaya politik islam
-budaya politik modern
5. politik toleransi pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsensus yang wajar dengan selalu membuka pintu untuk bekerja sama. sedangkan budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang tinngi.
9.menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana kumonikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
SITI WAMRIAH (XI.IA.2)
BalasHapus1. Budaya politik adalah sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki masyarakat. budaya politik antar suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan karena setiap negara memiliki pengalaman yang berbeda, sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan dan menentukan sistem politik.
2. unsur2 budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
-budaya politik tradisional
-budaya politik islam
-budaya politik modern
4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti org tua anak, presiden dan polisi
- perkembangan pembeda antara otoritas internal dan yg ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
- pengenalan mengenai institusi2 politik yg impersional seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu)
- perkembangan pembeda antara institusi2 politik dan mereka yg terlibat dalam aktifitas yg diasosialisasikan dgn institusi2 ini.seperti org tua anak, presiden dan polisi
- perkembangan pembeda antara otoritas internal dan yg ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
- pengenalan mengenai institusi2 politik yg impersional seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu)
- perkembangan pembeda antara institusi2 politik dan mereka yg terlibat dalam aktifitas yg diasosialisasikan dgn institusi2 ini.
9.menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana kumonikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10. Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
AGUNG SUBEKTI (XI-IA.2)
BalasHapus4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu,seperti orang tua,presiden dan polisi
-perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal , yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
-pengenalan mengenai institusi politik yang impersona, seperti kongres (perlemen),Mahkamah agung,dan pemungutan suara (pemilu)
-perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktifitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
10. masyarakat bernada militan di pandang sebagai usaha jahat dan menantang.jika terjadi krisis yang di cari adalah kambing hitamnya,bukan di sebabkan oleh peraturan yang salah dan masalah yang mempribadi selalu sensitif dan membakar emosi.maka dari itu mengapa pernyataan umum dari salah satu pimpinan parpol bernada militan dapat menciptakan ketegangan.
LIMAN CHAMID (XI.IA-2)
BalasHapus1. Budaya politik adalah sistem dan keyakinan yg dimiliki masyarakat.
Budaya politik antar suatu negara dgn negara yg lain memiliki suatu perbedaan karena setiap negara memiliki pengalaman yg berbeda, sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politik ikut berperan dan menentukan sistem politik.
5. politik toleransi pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsensus yang wajar dengan selalu membuka pintu untuk bekerja sama. sedangkan budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang tinngi.
7. Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
• Budaya Politik Parokial
• Budaya Politik Kaula atau Subjek
• Budaya Politik Partisipan
Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
• Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
• Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
• Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)
9. Hyman berpendapat bahwa hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik sangat erat,karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan d mediai(sarana komunikasi)oleh segala partisipasi dari pengalaman si individu yang menjalaninya.maka dari itu aktivitas komunikasi politik berfungsi pula sebagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas komukasi politik tersebut.
10. Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
PERO CHARISWAN XI.IA.2
BalasHapus1.budaya politik adlah perwjudan nilai2politk yang di anut oleh sekelmpok masyarakat,bangsa,dan negara yg diykini sbagai pedoman dalam melaksanakn aktivitas2 politik negara.setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara mmiliki orientasi kehidupan dan aspek2 masing2,sperti pandangan sesma wrga negara.
2. unsur-unsur budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
-budaya politik tradisional
-budaya politik islam
-budaya politik modern
4. - pengenalan otoritas melalui individu tertentu,seperti orang tua,presiden dan polisi
-perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal , yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
-pengenalan mengenai institusi politik yang impersona, seperti kongres (perlemen),Mahkamah agung,dan pemungutan suara (pemilu)
-perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktifitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
5. - politik toleransi pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yg harus dinilai, berusaha mencari konsensus yg wajar dgn selalu membuka pintu utk bekerja sama.
- budaya politik partisipan adalah budaya politik yg ditandai dgn kesadaran politik yg tinggi.
9.menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimedial (sarana kumonikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
Mia Tasmiyati :KLS.XI.IA.1
BalasHapus2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
• Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
• Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
• Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
• Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
• Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.
Mia Tasmiyati :KLS.XI.IA.1
BalasHapus4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
Mia Tasmiyati :KLS.XI.IA.1
BalasHapus7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
• Budaya Politik Parokial
• Budaya Politik Kaula atau Subjek
• Budaya Politik Partisipan
Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
• Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
• Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
• Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)
Mia Tasmiyati :KLS.XI.IA.1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
Maya Lisnawati :KLS.XI.IA.1
BalasHapus2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
• Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
• Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
• Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
• Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
• Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.
Maya Lisnawati :KLS.XI.IA.1
BalasHapus4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
Maya Lisnawati :KLS.XI.IA.1
BalasHapus7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
• Budaya Politik Parokial
• Budaya Politik Kaula atau Subjek
• Budaya Politik Partisipan
Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
• Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
• Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
• Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)
Maya Lisnawati :KLS.XI.IA.1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
Desti Nurul Bashirah :KLS.XI.IA.1
BalasHapus2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
• Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
• Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
• Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
• Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
• Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.
Desti Nurul Bashirah :KLS.XI.IA.1
BalasHapus4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
Desti Nurul Bashirah :KLS.XI.IA.1
BalasHapus7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
• Budaya Politik Parokial
• Budaya Politik Kaula atau Subjek
• Budaya Politik Partisipan
Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
• Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
• Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
• Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)
Desti Nurul Bashirah :KLS.XI.IA.1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
Sri Mumpuni :KLS.XI.IA.1
BalasHapus2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
• Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
• Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
• Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
• Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
• Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.
Sri Mumpuni :KLS.XI.IA.1
BalasHapus4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
Sri Mumpuni :KLS.XI.IA.1
BalasHapus7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
• Budaya Politik Parokial
• Budaya Politik Kaula atau Subjek
• Budaya Politik Partisipan
Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
• Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
• Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
• Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)
Sri Mumpuni :KLS.XI.IA.1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
Bekti Setio Rini :KLS.XI.IA.2
BalasHapus2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
• Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
• Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
• Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
• Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
• Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
Bekti Setio Rini :KLS.XI.IA.2
BalasHapus7). Penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga Negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya, yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan
Negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memadukan modal dan keterampilan. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap “militan” atau sikap “toleransi” .
b. Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik dapat digolongkan sebagai berikut.
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Absolut
• Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akomodatif
c. Berdasarkan Orientasi Politiknya
Budaya politik memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik. Setiap tipe memiliki yang berbeda-beda. Gabriel Almond dan Verba mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut.
• Budaya Politik Parokial
• Budaya Politik Kaula atau Subjek
• Budaya Politik Partisipan
Gabriel Almond dan Verba berpendapat bahwa selain ketiga tipe budaya politik di atas, juga ada tipe budaya politik campuran seperti berikut.
• Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
• Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Paticipant Culture)
• Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)
Bekti Setio Rini :KLS.XI.IA.2
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
arini nur indah sari :XI.IA.2
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
arini nur indah sari:XI.IA.2
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
arini nur indah sari:XI.IA.2
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
one safitri:XI.IA.2
BalasHapus8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
one safitri:XI.IA.2
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
yeni suheni:XI.IA.2
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
yeni suheni:XI.IA.2
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
yeni suheni:XI.IA.2
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
puji rahayu:XI.IA.2
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
puji rahayu:XI.IA.2
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
puji rahayu:XI.IA.2
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
devia kristiasari:XI.IA.2
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
devia kristiasari:XI.IA.2
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
eflina ambarwati:XI.IA.2
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
eflina ambarwati:XI.IA.2
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
eflina ambarwati:XI.IA.2
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
norcahya andriyani:XI.IA.1
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
norcahya andriyani:XI.IA.1
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
norcahya andriyani:XI.IA.1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
selamet adi wibowo:XI.IA.2
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
slamet adi wibowo:XI.IA.2
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
slamet adi wibowo:XI.IA.2
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik, yaitu merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
helda wahyuni:XI.IA.1
BalasHapus2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
• Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
• Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
• Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
• Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
• Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.
muhammad fauzi:XI.IA.1
BalasHapus4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
helda wahyuni:XI.IA.1
BalasHapus4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
helda wahyuni:XI.IA.1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
mammals are the class of vertebrate animals primarily characterized by the presence of mammary glands, which in females produce milk as a food source of his son; the hair, and body are endothermic or "warm blooded". Brain regulates the circulatory system, including the heart which bears four. Mammal genus comprises more than 5,000, scattered in 425 families and up to 46 orders, although this depends on the scientific classification used.
muhammad fauzi:XI.IA.1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
helda wahyuni:XI.IA.1
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
muhammad fauzi:XI.IA.1
BalasHapus2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
• Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
• Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
• Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
• Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
• Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.
bimo aji nugroho:XI.IA.1
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
bimo aji nugroho:XI.IA.1
BalasHapus2). Unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam system politik di Indonesia, yaitu:
a. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.
• Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
• Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilihan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
• Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.
b. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) yang tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.
• Pola hubungan yang bersifat individual, antardua individu, yaitu patron-klien (bapakisme).
• Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politis yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).
c. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut. Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu Negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.
muhammad fauzi:XI.IA.1
BalasHapus1.) Yang dimaksud budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat bangsa atau Negara yang diyakini sebagai peradaban dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Budaya poilitik antara suatu Negara dengan Negara lain memiliki perbedaan karena konsep budaya politik yaitu berkisar kterlibatan individu atau kelompok dengan tingkatan berbeda dalam sistem politik yang mengarah pada pembentukan sikap warga Negara secara individu terhadap proses kebijakan politik.
bimo aji nugroho:XI.IA.1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
bimo aji nugroho:XI.IA.1
BalasHapus4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
lia nindi astuti:XI.IA.2
BalasHapus4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
lia nindi astuti:XI.IA.2
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
lia nindi astuti:XI.IA.2
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
Eka Puspita Sari:XI.IA.1
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
8.) Hubungan sistem politik dengan budaya politik di suatu Negara, khususnya di Indonesia yaitu:
Budaya politik adalah sejumlah pola sikap, keyakinan, dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan member arti pada tingkah laku dan proses politik dalam suatu sistem politik, mencakup cita-cita politik ataupun norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat politik. Jadi, hubungan budaya politik dengan sistem politik adalah pola sikap, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai dalam budaya politik dialokasikan dengan sifat memaksa atau dengan kewenangan yang tetap dari hubungan antar manusia yang melibatkan kontrol, pengaruh, kekuasaan, dan wewenang yang menjadikan sistem politik suatu Negara.
Nama : FITRI KHOTIMAH
BalasHapusKelas : XI-IA2
Tugas : PENDIDIKKAN KEWARGANEGARAAN
1)Budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelopmpok masyarakat,bangsa,negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga negara,nilai,informasi,kecakapan serta arah tujuan politik.
2)unsur2 budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
-budaya politik tradisional
-budaya politik islam
-budaya politik modern.
4.) 4 tahapan dalam sosialisasi politik yang d lakukan seorang anak menurut Easton dan Denis adlah:
1.pengenalan otoritas melalui individu tertentu seperti orang tua anak dan polisi.
2.perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang eksternal,yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
3.pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal,seperti parlemen,mahkamah agung,dan pemilu.
4.perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang d sosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
5) Perbedaan:
budaya politik toleransi:budaya politk yg pemikran'x berpusat pd mslh yg hrz d nilai,brsha mncri konsensus yg wjr dgn slalu membka pnt untk bkrja sma,skp netral.Contohnya:ad'x krjasama para politisi dlm menyongsng pemilu.sdngkan
budaya politk partisipan:lahan yg ideal bg tumbuh subur'x demokrasi krn ad'y harmonisasi hubungn warga negara dgn pmrnth.Contohnya:semangat pra politisi dlm menyongsng pemilu.
9.Hubungan antara sosialisasi politik dgn komunikasi politik mnurut hyman adlah sngat erat hbungannya,krena sosialisasi politik mrupakan suatu proses belejar yg kontiniu yg melibatkan baik belajar secara emosional maupun indoktrinasi politik yang nyata dan memadai (sarana komunikasi)olh segala partisipasi dri pengalaman si individu yg mengalaminya.komunikasi politik berfungsi pula sbagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yg terlibat baik secara lngsng maupun tidak lngsng dlm aktivitas komunikasi tersebut.
AKHMAD HUDANI XI IA 1
BalasHapus1)Budaya politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelopmpok masyarakat,bangsa,negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga
akhmad hudani xi ia 1
BalasHapus9). Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
2)unsur2 budaya politik yang menonjol dlm sistem politik di indonesia antara lain :
BalasHapus-budaya politik tradisional
-budaya politik islam
-budaya politik modern.
artikel di atas AKHMAD HUDANI XI IA 1
BalasHapusAKHMAD HUDANI XI IA 1
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
AKHMAD HUDANI XI IA 1
BalasHapus10). Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama.
Halifah (XI-IA-1)
BalasHapus4.) 4 tahapan dalam
sosialisasi politik yang
d lakukan seorang
anak menurut Easton
dan Denis adlah:
1.pengenalan otoritas melalui individu
tertentu seperti orang
tua anak dan polisi.
2.perkembangan
pembedaan antara
otoritas internal dan yang eksternal.
3.pengenalan mengenai
institusi-institusi politik yang
impersonal,seperti
parlemen,mahkamah
agung,dan pemilu.
4.perkembangan
pembedaan antara institusi-institusi
politik .
RIKI N.B
BalasHapusXI IA2
JAWABAN NO.4
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
5) Perbedaan:
budaya politik toleransi:budaya politk yg pemikran'x berpusat pd mslh yg hrz d nilai,brsha mncri konsensus yg wjr dgn slalu membka pnt untk bkrja sma,skp netral.Contohnya:ad'x krjasama para politisi dlm menyongsng pemilu.sdngkan
budaya politk partisipan:lahan yg ideal bg tumbuh subur'x demokrasi krn ad'y harmonisasi hubungn warga negara dgn pmrnth.Contohnya:semangat pra politisi dlm menyongsng pemilu.
DARI RIKI N.B
BalasHapusXI IA2
JAWABAN NO.9
Pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik adalah sangat erat hubungannya, karena sosialisasi politik merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya.
JAWABAN NO.10
Karena budaya politik militant tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Oleh karena itu, dalam budaya politik militan tertutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama
DARI RIKI N.B
BalasHapusXI IA2
JAWABAN NO.1
Budaya politik adalah suatu perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh segolongan masyarakat,bangsa,negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas" politik negara.
setiap negara memiliki budaya politik yang berbeda-beda karena setiap negara memiliki orientasi kehidupan dan aspek" masingmasing, spt pandangan sesama warga negara,nilai,informasi,kecakapan serta arah tujuan politik.
Tri Utami Atmawati Kls IX IA 2.
BalasHapus1). Yang dimaksud dgn budaya politik adalah sistem nilai dan keyakinan bersama suatu masyarakat yg memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. budaya politik antara satu negara dgn negara lain memiliki perbedaan karena setiap negara memiliki prinsip dan pemikiran politik masing masing.
3). birokrasi sangat berpengaruh terhadap budaya politik di indonesia begitu pula sebaliknya budaya politik mempengaruhi "gaya" dari para birokrat publik dalam menjalankan fungsinya dan kegiatan birokrasinya.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas y
Tri Utami Atmawati Kls XI IA 2.
BalasHapus1). Yang dimaksud dgn budaya politik adalah sistem nilai dan keyakinan bersama suatu masyarakat yg memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. budaya politik antara satu negara dgn negara lain memiliki perbedaan karena setiap negara memiliki prinsip dan pemikiran politik masing masing.
3). birokrasi sangat berpengaruh terhadap budaya politik di indonesia begitu pula sebaliknya budaya politik mempengaruhi "gaya" dari para birokrat publik dalam menjalankan fungsinya dan kegiatan birokrasinya.
4). Empat tahapan dalam sosialisasi politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis, yaitu:
a. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, presiden, dan polisi.
b. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkamah Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d. Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas y
Tri Utami Atmawati, Kls XI IA 2
BalasHapus6.) Metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di Negara berkembang pada umumnya yaitu:
Berupa pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik melalui suatu proses dialog sehingga masyarakat mengenal nilai, norma, dan simbol politik. Sedangkan proses indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma, dan simbol yang dianggap oleh pihak yang berkuasa ideal dan baik.
7). Hubungan sistem politik dengan budaya politik di indonesia terlihat saat budaya politik semakin berkembang maka keterlibatan masyarakat secara aktif di dalam sistem politik akan semakin besar. karena dalam sistem politik itu sendiri masyarakat berperan memberikan masukan dan umpan balik bagi para pembuat kebijakan.
nggak ada yang jawab no 5 ya? :(
BalasHapusSMAN 1 PELABUHANRATU, X1 IPA 4
BalasHapus8.krena masyarakt brnda militan it tdk memandang prbedaan sbg usaha mencri alternatif yg trbaik.ttpi d pndang sbg usha jhat dn menantang.jka trjadi krisis yg d cri adl kambing htamx,bkn d sbbkn olh peraturan yg slh dn mslh yg mempribadi sll sensitif dn membkr em0si.mka dr mengapa prnyataan umum dr slh stu pimpinan parpol brnada miltn dpt menciptakan ketegangan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSama nih kaya tugas yang diberikan guru pkn ku..
BalasHapussama juga kayak tugas PKN yg dikasih BU'WIJI wkwkwkw
BalasHapusno 3.
BalasHapusBirokrasi mempunyai peran dalam sosialisasi politik kepada masyarakat. Misal seperti iklan layanan masyarakat : Sosialisasi pemilu , informasi pembuatan SIM, sosialisasi pembuatan KTP elektrik. Dengan adanya sosialisasi seperti ini diharapkan semakin memudahkan masyarakat dan diharapkan masyarakat tidak memiliki budaya politik yg apatis tapi turut berpartisipasi dalam proses politik.
Budaya politik sangat mempengaruhi ‘gaya’ dari para birokrat publik dalam menjalankan fungsinya. Budaya menentukan definisi posisi seorang birokrat terhadap konsumen publiknya. Apakah posisi mereka sebagai ‘pelayan’ atau ‘yang dilayani’, di antaranya dapat kita telusuri dalam konteks budaya politik ini. Budaya politik ini mempengaruhi para pejabat public dalam melakukan kegiatan birokrasi mereka. Selain itu, dari sisi warganegara, budaya politik pun turut memainkan peran dalam menentukan posisi mereka tatkala berhadapan dengan lembaga-lembaga politik di Negara mereka
Mari menginap di Hotel Prama Sanur Beach yang keren dan luar biasa ini, anda tidak akan rugi
BalasHapus